Ashabul Kahfi

Masa aku tengah mengemas barang2 aku tadi…aku terjumpa satu keping kertas. Bila aku fikir-fikir balik..lebih kurang 2 tahun lepas, ayah aku bagi benda ni. Wonder la jugak..benda apa kan. Then, aku pun tengok la..belek punya belek…Khasiat dan faedah nama-nama Ashabul Kahfii. Ashabul Kahfi tu apa?? I have no clue, x faham langsung. See, betapa jahilnya aku. 


Korang rasa la kan..benda apa ni?


Benda ni beserta surat yang kat atas ni..Memang curios gila...apa yang khasiat sangat dengan bulatan tu. Then aku pun tryla search..gooogle punya google...terjumpa info ni


Daripada pembacaan aku daripada beberapa web...

Ashabul Khafi ni adalah sekelompok orang beriman lebih kurang 1400 tahun dahulu. Mereka ni bukan sebarangan orang kerana mereka merupakan panglima pada zaman tersebut. Tetapi raja pada zaman tu zalim dan sembah selain daripada Allah. Raja ni jugak paksa dia punya rakyat untuk ikut dia. Tapi panglima2 ni rasa sesuatu yang aneh tentang tuhan yng disembah oleh raja tersebut. Mereka juga merasakan bahawa ada tuhan yang lebih agung yang patut disembah..setelah bersepakat, mereka setuju untuk melarikan ke sebuah gua. Kat tengah2 perjalanan, mereka terjumpa seorang pengembala kambing. Lalu menceritakan perihal raja tersebut. Rupa-rupanya pengembala itu mempunyai iman yang sama. Panglima2, penggembala berseta anjing penggembala tu pun pergilah ke sebuah gua untuk menyembunyikan diri. Dengan kekuasan Allah, tumbuh sebuah pohon yang lebat buahnya dan juga terdapat mata air. Mereka pun makan dan minum, setelah itu mereka berehat dan tertidur di dalam gua. 

Nak dijadikan cerita, raja yang zalim tu sedar mengenai kehilangan panglima2 yang dikatakan melarikan diri. Then, dia pun suruh orang2 dia pergi cari diorang. Terjumpamereka sedang tidur didalam gua tersebut. Raja tersebut menyuruh orang2 untuk menutp pintu gua tersebut dan menyemen supaya apabila diorang terjaya, diorang x boleh melarikan diri. Dengan izin Allah, Malaikat maut datang dan mencabut nyawa orang2 yang beriman ini. Setelah tahun berganti hari berganti hari, tahun berganti tahun.....Allah menghidupkan mereka kembali selepas tidur yang nyenyak selama 309 tahun.


Setelah bangun dari tidur yang cukup lama, mereka berasa lapar. seorang daripada mereka yang bernama Tamlikha kemudiannya pergi ke kota untuk mendapatkan makanan. Sepanjang jalan, dia rasa sangat pelik. Dia jumpa tempat yang sama sekali begitu asing, melalui jalan-jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan: "Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah."

Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri: "Kusangka aku ini masih tidur!" Setelah agak lama memandang dan mengamat-amati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada seorang penjaja roti: "Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini?"


"Aphesus," sahut penjual roti itu.


"Siapakah nama raja kalian?" tanya Tamlikha lagi. "Abdurrahman," jawab penjual roti.


"Kalau yang kau katakan itu benar," kata Tamlikha, "urusanku ini sungguh aneh sekali! Ambillah wang ini dan berilah makanan kepadaku!"


Melihat wang itu, penjual roti khairanan sebab wang yang dibawa oleh Tamlikha idalah wang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat.


Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha: "Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa wang itu kepadaku! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja!"

"Aku tidak menemukan harta karun," sangkal Tamlikha. "Wang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham! Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius!"


Penjual roti itu marah. Lalu berkata: "Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa wangmu itu kepadaku? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku?"


Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha: "Bagaimana cerita tentang orang ini?"


"Dia menemukan harta karun," jawab orang-orang yang membawanya.


Kepada Tamlikha, raja berkata: "Engkau tak perlu takut! Nabi Isa a.s. memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat."


Tamlikha menjawab: "Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun! Aku adalah penduduk kota ini!"


Raja bertanya sambil keheran-heranan: "Engkau penduduk kota ini?"


"Ya. Benar," sahut Tamlikha.


"Adakah orang yang kau kenal?" tanya raja lagi.


"Ya, ada," jawab Tamlikha.


"Coba sebutkan siapa namanya," perintah raja.


Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan. Mereka berkata: "Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini?"


"Ya, tuanku," jawab Tamlikha. "Utuslah seorang menyertai aku!"


Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan: "Inilah rumahku!"


Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang: "Kalian ada perlu apa?"


Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: "Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!"


Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-amati ia bertanya: "Siapa namamu?"


"Aku Tamlikha anak Filistin!"


Orang tua itu lalu berkata: "Coba ulangi lagi!"


Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap: "Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka." Kemudian diteruskannya dengan suara haru: "Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa as., dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali!"


Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya: "Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?"


Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua.


"Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua," demikian Imam Ali melanjutkan ceritanya.


Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka: "Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!"


Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: "Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!"


Tamlikha menukas: "Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?"


"Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja," jawab mereka.


"Tidak!" sangkal Tamlikha. "Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!"


Teman-teman Tamlikha menyahut: "Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?"


"Lantas apa yang kalian inginkan?" Tamlikha balik bertanya.


"Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga," jawab mereka.

Permandangan di dalam Gua


Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa: "Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!"


Allah SWT. mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah s.w.t. melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah SWT. Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.


 


p/s: entry kali ni panjang skit coz aku teruja nak share ngan korang.

Next entry aku nak share pasal khasiat nama2 ashabul kahfi ni =)




















5 comments:

kAmi dAn mEreKa said...

kite pernah dengar cite ni dulu2,
thanks for share, =)

Leeza said...

welcome....ilmu kena kongsi..baru berkmbng kan =p

Syisyi said...

Thank for the post.
first time baca y detail sbb sngt malas nak cari..
Kat surah Al Kahfi ade cerita ni tp x detail sgt kan,,

Leeza said...

Yup..dalam surah al-kahfi =p
moga dapat manfaat bersama =)

Anonymous said...

TAKJUB